Rabu, 25 Juli 2018

MAKALAH BAHAN TAMBAHAN PANGAN



Bab I Pendahuluan

A.  Latar belakang masalah
Pengertian bahan tambahan pangan secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud tenologi pada pembuatan, pengolahan penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpanan.
Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih mudah dihidangkan, serta mempermudah prepasi bahan pangan. Pada umumnya bahan tambahan pangan dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu sebagai berikut :
Bahan tambahan pangan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan, dengan mengetahui komposisi bahan tersebut dan maksud penambahan itu dapat mempertahankan kesegaran, cita rasa, dan membantu pengolahan, sebagai contoh pengawet, pewarna, dan pengeras.
Bahan tambahan pangan yang tidak sengaja di tambahkan, yaitu bahan yang tidak mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selamam proses produksi, pengolahan, dan pengawasan. Bahan tambahan pangan digunakan hanya dapat dibenarkan apabila :
1.      Dimaksudkan untuk mencaai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan.
2.      Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi persyaratan.
3.      Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk pangan.
4.      Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan.

B.  Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan ?
2.      Apa yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan lainnya?
3.      Apa yang dimaksud dengan enzim?
4.      Apa yang dimaksud dengan penambah gizi?
5.      Apa yang dimaksud dengan humektan?

C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan lainnya
3.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan enzim
4.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penambah gizi
5.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan humektan

Bab  II ISI

Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan, untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.   Tujuan Bahan Tambahan Pangan adalah
  1. Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.
  2. Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan enak dimulut.
  3. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik
  4. Meningkatkan kualitas pangan.
  5. Menghemat biaya.
Di Indonesia, penggunaan BTP telah diatur sejak tahun 1988 dalam Permenkes No. 722/MenKes/Per/IX/1988 yang dikuatkan dengan PermenkesNo.1168/MenKes/Per/1999 menyebutkan bahwa yang termasuk BTP adalah 
1.      Pewarna
2.      Pemanis buatan
3.      Pengawet
4.      Anti oksidan
5.      Anti kempal
6.      Penyedap dan penguat rasa
7.      Pengatur keasaman
8.      Pemutih dan pematang tepung
9.      Pengemulsi
10.  Pengental
11.  Pengeras
12.   Pemantap
BTP lain yang digunakan dalam bahan pangan adalah:
A.    Enzim
B.     Penambah Gizi
C.     Humektan

A.      Enzim
        Adalah sebuah bimolekul yang berupa protein dan berbentuk bulat yang terddiri dari satu atau lebih ikatan polipeptida.Fungsi enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya laju sebuah reaksi.Dalam BTP enzim digunakan dalam berbagai bahan pangan contohnya sebagai berikut :
1. Sebagai melunakkan/mengempukkan daging atau sayuran
2. Menggumpalkan lemak susu
Beberapa contoh enzim dalam bahan pangan :
1) Rennet
        Rennet adalah enzim yang digunakan dalam proses pembuatan keju (cheese) yang terbuat dari bahan dasar susu. Susu adalah cairan yeng tersusun atas protein yang terutama kasein yang dapat mempertahankan bentuk cairnya. Rennet merupakan kelompok enzim protease yang ditambahkan pada susu pada saat proses pembuatan keju. Rennet berperan untuk menghidrolisis kasein terutama kappa kasein yang berfungsi mempertahankan susu dari pembekuan. Enzim yang paling umum yang diisolasi dari rennet adalah chymosin
        Chymosin dapat diisolasi dari beberapa jenis binatang, mikroba atau sayuran. Chymosin yang berasal dari mikroorganisme lokal atau asli yang belum mendapat rekayasa genetik dalam aplikasi pembuatan keju atau cheddar kadang-kadang menjadi kurang efektif.
2) Laktase
        Laktase adalah enzim likosida hidrolase yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi gula penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa. Tanpa suplai atau produksi enzim laktase yang cukup dalam usus halus, akan menyebabkan terjadinya lactose intolerant yang mengakibatkan rasa tidak nyaman diperut (seperti kram, banyak buang gas, atau diare) dalam saluran cerna selama proses pencernaan produk-produk susu. Secara komersial laktase digunakan untuk menyiapkan produk-produk bebas laktosa seperti susu. Ini juga dapat digunakan untuk membuat es krim dalam pembuatan cream dan rasa produk yang lebih manis. Laktase biasanya diisolasi dari yeast (Kluyveromyces sp.) dan fungi (Aspergillus sp.).
3) Katalase
Katalase adalah enzim yang dapat diperoleh dari hati sapi (bovine livers) atau sumber mikrobial. Katalase digunakan untuk mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan molekul oksigen. H2O2 + H2O2 2H2O + O2. Enzim ini digunakan secara terbatas pada proses produksi keju. Hidrogen peroksida selain digunakan sebagai agen bleaching atau pemutih di industri kertas atau tekstil, juga digunakan untuk melindungi buah dan sayuran segar dari bakteri patogen seperti Salmonella atau E.coli, pasteurisasi produk susu, ataupun digunakan dalam sterilisasi karton pembungkus jus atau susu segar sehingga tak perlu pendinginan.
4) Lipase
        Lipase digunakan untuk memecah atau menghidrolisis lemak susu dan memberikan flavour keju yang khas. Flavour dihasilkan karena adanya asam lemak bebas yang diproduksi ketika lemak susu dihidrolisis. Selain pada industri pengolahan susu Lipase juga digunakan pada industri lainnya. Mikroba penghasil lipase antara lain adalah Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, Staphylocococcus aureus dan Bacillus subtilis. Enzim lipase ini digunakan sebagai biokatalis untuk memproduksi asam lemak bebas, gliserol, berbagai ester, sebagian gliserida, dan lemak yang dimodifikasi atau diesterifikasi dari substrat yang murah, seperti minyak kelapa sawit. Produk-produk tersebut secara luas digunakan dalam industri farmasi, kimia dan makanan.
        Di samping itu, enzim lipase dapat digunakan untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan. Aplikasi enzim lipase untuk sintesis senyawa organik semakin banyak dikembangkan, terutama karena reaksi menggunakan enzim bersifat regioselektif dan enansioselektif. Aktifitas katalitik dan selektivitas enzim tergantung dari struktur substrat, kondisi reaksi, jenis pelarut, dan penggunaan air dalam media. Contohnya biosintesis senyawa pentanol, hexanol & benzyl alkohol ester, serta biosintesis senyawa terpene ester menggunakan enzim lipase yang berasal dari Candida antartica dan Mucor miehei. Sampai saat ini lipase yang banyak digunakan untuk keperluan reaksi sintesis adalah lipase komersial dari Rhizomucor miehei dan Pseudomonas sp.
5) Protease
        Protease adalah enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis ikatan peptida dari senyawa-senyawa protein dan diurai menjadi senyawa lain yang lebih sederhana (asam amino). Protease yang dipakai secara komersial seperti serine, protease, dan metalloprotease biasanya berasal dari Bacillus subtilis yang mempunyai kemampuan produksi dan sekresi enzim yang tinggi. Enzim protease berfungsi melembe
6) Enzim Papain
        Manfaat utama papain adalah pelunak daging. Daging dari hewan tua dan bertekstur bisa menjadi lunak. Pada pH, suhu, dan kemurnian papain tertentu daya pemecahan protein yang dimiliki papain dapat diintensifkan lebih jauh menjadi kegiatan hidrolisis protein. Manfaat lainnya adalah bahan perenyah pada pembuatan kue kering seperti crackers, bahan penggumpal susu pada pembuatan keju, bahan pelarut glatin, dan bahan pencuci lensa. Buah pepaya juga menghasilkan pektin. Industri makanan dan minuman telah menggunakan pektin sebagai bahan pemberi tekstur pada roti dan keju, bahan pengental dan stabilizer pada minuman sari buah, bahan pokok pembuatan jelly, jam, dan marmalade.
7) Amilase
Amilase merupakan enzim yang berfungsi untuk menghidrolis amilum (pati) menjadi gula-gula sederhana seperti dekstrin dan glukosa. Enzim amilase digunakan untuk menghidrolisis pati menjadi suatu produk yang larut dalam air serta mempunyai berat molekul rendah yaitu glukosa. Enzim amilase dapat digunakan dalam proses pembuatan biskuit, minuman beralkohol, dan pembuatan sirup glukosa. Namun, pada umumnya amilase banyak digunakan pada industri minuman misalnya pembuatan High Fructose Syrup (HFS). Enzim amilase dapat diproduksi oleh berbagai jenis mikroorganisme terutama dari keluarga Bacillus, Psedomonas dan Clostridium. Bakteri potensial yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk memproduksi enzim amilase pada skala industri antara lain Bacillus licheniformis dan B.stearothermophillus. Bahkan penggunaan B.stearothermophillus lebih disukai karena mampu menghasilkan enzim yang bersifat termostabil sehingga dapat menekan biaya produksi.
Enzim amilase juga dapat digunakan untuk menghilangkan kanji dalam buah-buahan dan cocoa saat proses pengejusan buah-buahan dan coklat, dan sebagai bahan tambahan dalam proses pencairan kanji sebelum penambahan malt dalam industri alkohol. Pada industri pembuat pemanis misalnya, enzim amilase dan glucose isomerase hipertermofilik akan sangat membantu proses pemecahan pati (starch) menjadi oligomer lalu menjadi fruktusa atau glukosa dalam bentuk sirup. Proses ini semua dilakukan pada suhu sangat tinggi dan ada pula proses pengadukan, sehingga menuntut enzim yang mendegradasi pati atau mengubah gula oligomer menjadi glukosa atau fruktosa harus sangat stabil dan aktif di suhu panas. Dalam keperluan proses kontrol produksi makanan jadi atau olahan misalnya, kadar pelezat asam dalam bentuk monosodium glutamate (MSG) sangat penting. Karena kadar MSG yang berlebihan dapat menyebabkan gejala sakit kepala yang dikenal dengan Chinese food syndrome.
8) Enzim Xylanase
Xilanase juga dapat digunakan untuk menghidrolisis xilan (hemiselulosa) menjadi gula xilosa. Xilan banyak diperoleh dari limbah pertanian dan industri makanan. Pengembangan proses hidrolisis secara enzimatis merupakan prospek baru untuk penanganan limbah hemiselulosa (Biely, 1985; Rani dan Nand, 1996; Beg et al., 2001). Gula xilosa banyak digunakan untuk konsumsi penderita diabetes. Di Malaysia gula xilosa banyak digunakan untuk campuran pasta gigi karena dapat berfungsi memperkuat gusi, Van Paridon et al. 1992 telah melakukan penelitian pemanfaatan xilanase untuk campuran makanan ayam boiler, dengan melihat pengaruhnya terhadap berat yang dicapai dan efisiensi konversi makanan serta hubungannya dengan viskositas pencernaan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bedford dan Classen (1992), yang melaporkan bahwa campuran makanan ayam boiler dengan xilanase yang berasal dari T. longibrachiatum ternyata mampu mengurangi viskositas pencernaan, sehingga meningkatkan pencapaian berat dan efisiensi konversi makanan.
Xilanase dapat juga digunakan untuk menjernihkan juice, ekstraksi kopi, minyak nabati, dan pati (Wong dan Saddler, 1993). Kombinasi dengan selulase dan pektinase dapat untuk penjernihan juice dan likuifikasi buah dan sayuran (Beg et al., 2001). Efisiensi xilanase dalam perbaikan kualitas roti yang telah dilakukan, yaitu xilanase yang berasal dari Asperg
10) Enzim  isomerase
Enzim isomerase digunakan untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa dalam industri sirup jagung berkadar fruktosa tinggi. Fruktosa yang merupakan isomer D-glukosa adalah pemanis alami yang paling manis. Untuk tujuan isomerisasi ini digunakan enzim xilosa isomerase. Dalam industri modern, penggunaan xilosa isomerase dilakukan dalam reaktor fixed-bed dalam bentuk terimobilisasi. Xilosa isomerase yang sering digunakan berasal dari B. coagulans,Streptomyces albus, Arthrobacter spp., dan Actinoplanes missouriellsis.
Dua enzim karbohidrase penting lainnya yang digunakan dalam industri ialah pektinase dan laktase. Pektinase digunakan untuk menjernihkan jus buah. Laktase digunakan pada industri keju untuk memeca laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (Thomas & Kenealy 1986.)
B.       Penambah Gizi
        Penambah gizi adalah suatu bahan atau zat yang ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud dan tujuan untuk menambahkan gizi.Terdiri dari Asam amino,mneral dan vitamin.
1.         Asam amino
A.    Pengertian
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
B.       Struktur

Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7d/Amino_acid.svg/150px-Amino_acid.svg.pngStruktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
C.          Asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat penting bagi tubuh tetapi tubuh tidak bisa memproduksinya sehingga perlu dari asupan atau sumber dari luar tubuh, baik itu dari hewan ataupun tumbuhan. Asam amino esensial sering juga disebut asam amino indispensable. Asam amino esensial sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh. Jika kekurangan kelompok asam amino ini akan menderita busung lapar (kwashiorkor). Berbeda dengan lemak atau karbohidrat yang bisa disimpan, tubuh kita tidak dapat menyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan asam amino yang cukup dari makanan selalu diperlukan setiap hari.
Asam Amino esensial antara lain sebagai berikut:
1.      Triptofan  beberapa sumber didapatkan dari karbohidrat. Triptofan juga terdapat pada telur, daging, susu skim, pisang, susu, dan keju.
2.      Treonin terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
3.      Metionin Sumber utama metionin adalah buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu : susu murni, beberapa jenis keju, sayuran;bayam, bawang putih, jagung, serta kacang-kacangan: kacang kapri, kacang mete, kacang merah, tahu tempe.
4.      Lisin terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
5.      Leusin banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.
6.      Fenilalanin merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
7.      Valin terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).

D.    Asam amino non esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang penting bagi tubuh tetapi tubuh bisa membuatnya sendiri sehingga tidak perlu secara langsung dari asupan atau sumber dari luar. Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia. Asam amino ini disebut asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan. Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:
1.      Tirosin pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
2.      Sistein sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3.      Serin pertama kali diisolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4.      Prolin fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5.      Glisin secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
6.      Asam glutamat karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
7.      Asam aspartat sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
8.      Ariginin sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
9.      Alanin ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.
10.  Histidin bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
11.  Glutamin merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
12.  Asparagin di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya)

2.      Mineral
Pengertian Mineral
        Mineral ialah zat gizi yang dibutuhkan manusia guna mendukung proses tumbuh serta berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil. Mineral mempunyai komposisi unsur murni dan juga garam sederhana yang sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk hingga ribuan bentuk. Dalam mendefinisikan arti mineral, ada banyak sekali tergantung dari mana memandang pengertian dari mineral itu sendiri, dapat dari ilmu farmasi atau ilmu geologi.
Pengertian mineral dari sudut pandang ilmu geologi merupakan suatu benda yang dibentuk dengan melalui proses dari alam dan pada umumnya bentuknya padat serta tersusun dari beberapa kandungan kimia. Ilmu yang mempelajari hal-hal tentang mineral adalah miteralogi.
        Mineral merupakan sebuah substansi anorganik yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil guna berbagai fungsi tubuh. Vitamin berbeda dengan mineral, hal ini karena vitamin merupakan senyawa yang terdiri dari berbagai unsur seperti : karbon, hidrogen,oksigen

        Mineral merupakan unsur kimia individu. Mineral tidak dapat rusak. Kandungan mineral dari berbagai jenis makanan biasanya disebut “abu”, hal ini karena mineral ialah produk yang tersisa dari makanan setelah seluruh makanan tersebut dihancurkan pada suhu yang tinggi atau didegradasi oleh bahan kimia. Pada tubuh manusia, mineral membentuk sekitar 4 persen dari berat badan orang dewasa.

Fungsi Mineral
        Kebutuhan setiap orang akan mineral bervariasi dan berbeda-beda tergantung pada umur, kesehatan, jenis kelamin, serta kondisi fisiologis seperti kehamilan. Mineral mempunyai nilai biologis yang cukup penting guna mempertahankan fungsi fisiologis dan struktural, mencegah defisiensi, serta mencegah turunnya kondisi kesehatan. Berikut fungsi mineral: 
1.      Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
2.      Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
3.      Menghasilkan berbagai jenis enzim.
4.      Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta proses faal dalam tubuh.
5.      Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi dalam tubuh.
6.      Kontraksi pada otot serta respon saraf.
7.      Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja sistem enzim.
8.      Membantu dalam pembuatan antibodi.
9.      Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah.
10.  Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
11.  Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon.
12.  Menjaga kesehatan tulang.
13.  Menjaga fungsi otak.
14.  Mencegah nyeri otot.
15.  Berperan dalam proses pembangunan sel.
16.  Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
Jenis Mineral
Berdasarkan takaran mineral jumlah kebutuhan dalam per hari,mineral dapat dibagi menjadi 3 jenis, antara lain : 
1.      Major Minerals
        Major Minerals atau mineral utama ialah mineral yang dibutuhkannya dalam jumlah yang cukup banyak yaitu sekitar lebih dari 100 mg termasuk diantaranya magnesium, kalsium, kalium, fosfor, sulfur, natrium, dan klorida.
2.      Trace Minerals
        Trace Minerals dibutuhkan pada tingkat sekitar kurang dari 100 mg per hari. Terdapat 9 jenis mineral yang termasuk dalam kategori ini, antara lain : zat besi, fluoride, mangan, seng, yodium, selenium, tembaga, molibdenum, dan kromium.
3.      Ultratrace Minerals
        Ultratrace Minerals ialah mineral yang ditemukan pada tubuh manusia, namun jumlah kebutuhan mineral jenis ini tidak diketahui. Ini termasuk arsenik, nikel, silikon, boron, serta vanadium.

Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh
1.      Kalsium (Ca)
        Kalsium merupakan salah satu mineral yang sangat penting serta yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kalsium berfungsi untuk membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta juga diperlukan dalam proses pembekuan darah, transmisi sinyal sel saraf, serta kontraksi otot. Kalsium dapat membantu mencegah osteoporosis dan kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis. Dari semua kalsium yang terdapat pada tubuh manusia, 99 persen terletak di tulang dan gigi. Kalsium juga berperan guna menurunkan tekanan darah serta juga terbukti dalam mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler yang terjadi pada wanita.
2.      Fosfor (P)
        Fosfor merupakan mineral yang sering ditemukan dalam berbagai jenis makanan termasuk produk dari olahan susu dan daging. Fosfor sangat penting guna membuat tulang dan gigi menjadi kuat dan menjaga kesehatan fungsi saraf. Fosfor adalah bagian dari kerangka struktural molekul biologis contohnya DNA dan RNA. Sel-sel hidup juga memakai fosfor dalam transportasi seluler.
3.      Potasium (K)
        Potasium merupakan mineral yang membantu dalam mengatur fungsi kerja jantung, tekanan darah, serta saraf, dan aktivitas kerja otot.
4.      Zat besi
        Zat besi ialah sebuah trace element yang penting dan dibutuhkan dalam produksi hemoglobin, komponen sel darah merah yang kemudian membawa oksigen kepada seluruh tubuh. Orang yang kekurangan zat besi akan mudah merasa lelah, hal ini karena tubuh mereka kelaparan oksigen. Besi merupakan bagian dari mioglobin, yang berfungsi untuk membantu menyimpan oksigen di otot.
5.      Magnesium (Mg)
        Magnesium merupakan logam putih yang lentur yang cukup permanen di udara kering namun berkarat apabila di udara lembab. Ion magnesium penting bagi semua sel makhluk hidup. Sekitar lebih dari 300 enzim memerlukan ion magnesium. Magnesium diperlukan karena digunakan dalam pembentukan protein, tulang, sel-sel baru, mengaktifkan vitamin B, asam lemak, merelaksasi otot, membekukan darah, serta membentuk adenosin trifosfat atau ATP. Produksi dan juga penggunaan insulin membutuhkan magnesium.
6.      Natrium (Na)
        Natrium merupakan mineral yang ditemukan pada tubuh manusia dan dalam berbagai jenis makanan. Natrium adalah nutrisi yang sangat penting dalam mempertahankan volume darah, mengatur keseimbangan air dalam tiap sel, serta menjaga fungsi saraf.

3. Vitamin
                    Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
        Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
        Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitami B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.
        Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
        Definisi vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air dibagi menjadi :
a.              Vitamin yang larut di dalam air. Jenis vitamin yang larut dalam air adalah: Vitamin B dan Vitamin C
b.             Vitamin yang tidak larut di dalam air. Jenis vitamin yang tidak larut dalam air adalah : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK
Secara umum fungsi dan manfaat vitamin sebagai berikut :
1.    Mengatur zat dalam tubuh
2.    Menguatkan gigi dan tulang
3.    Mempercepat Pertumbuhan
4.    Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit
5.    Menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh
6.    Memperlambat dalam proses penuaan
7.    Membangun sistem kekebalan tubuh atau sistem imun
8.    Menjaga tubuh tetap segar dan menghilangkan rasa capek
9.    Vitamin juga diperkirakan berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh
Sumber-Sumber Vitamin :
1.      Vitamin A : susu, ikan, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
2.      Vitamin B1: gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dll.
3.      Vitamin B2: sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dll.
4.      Vitamin B3: gandum, ragi, hati, ikan, kentang manis, daging ungags, dll
5.      Vitamin B5.: daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dll.
6.      Vitamin B6: kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, ragi, daging, dll
7.      Vitamin B12: telur, hati, daging, dll
8.      Vitamin C: jambu klutuk, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dll
9.      Vitamin D: minyak ikan, susu, telur, keju, dll
10.  Vitamin E: ikan, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, dll.
11.  Vitamin K: susu, kuning telur, sayuran segar.    
4. Humektan
Pengetian dan Struktur
        Humektan adalah suatu zat higroskopis  yang digunakan untuk menjaga kelembaban. Humektan berupa suatu molekul dengan beberapa gugus hidrofilik , gugus hidroksil, gugus amina dan gugus karboksil, kadang dalam bentuk esternya.

Fungsi Humektan
        Humektan menarik dan menahan uap air di udara sekitarnya melalui proses penyerapan (absorption), menarik uap air ke dalam dan/atau ke permukaan organisme/objek.Ketika digunakan sebagai aditif makanan, humektan mempunyai efek menjaga agar bahan pangan tetap lembab.
Humektan digunakan dalam stabilisasi produk pangan dan memperpanjang masa simpan melalui pengendalian pangan dan kelembaban. Kelembaban yang ada menentukan aktivitas mikroba, sifat fisik, sifat sensori dan laju perubahan kimia, yang jika tidak dikontrol, adalah penyebab berkurangnya umur simpan.
Contoh beberapa makanan adalah, sereal kering dengan kismis lembab, es krim di kerucut, coklat, permen keras berisi cairan dan keju. Humektan digunakan untuk menstabilkan kadar air bahan pangan dan dikelompokkan sebagai aditif makanan. Mereka digunakan untuk masalah keselamatan, kualitas, dan untuk memperpanjang umur produk pangan.
Contoh beberapa humektan umum antara lain:
1.                       Gula alkohol (gula poliol) seperti gliserol, sorbitol, xylitol, maltitol
2.                       Polimer poliol seperti polidekstrosa
3.                       Urea
4.                       Gel aloe vera
5.                       Asam alfa hidroksi seperti asam laktat
6.                       Madu
Beberapa humektan yang digunakan dalam pangan seperti:
a.         Madu dan sirup glukoa
        Berguna untuk menyerap air sekaligus memberikan rasa manis. Sirup glukosa juga memantu mempertahankan bentuk produk lebih baik dan lebih lama dari pada alternatif lainnya. Sebagai tambahan, beberapa humektan di beberapa negara dianggap sebagai aditif makanan yang baik karena meningkatkan nilai gizi, seperti natrium heksametafosfat.
b.      Poliol non-ionik seperti: sukrosa, gliserin/gliserol dan triesternya
        Aditif makanan humektan ini digunakan untuk tujuan mengendalikan viskositas dan tekstur. Humektan juga menambah volume, mempertahankan kelembaban, mengurangi aktivitas air, dan melakukan fungsi penting untuk meningkatkan kelembutan. Keuntungan utama aditif makanan humektan adalah bahwa, karena mereka adalah non-ionik, diharapkan mereka tidak mempengaruhi setiap variasi pH 
c.       Natrium laktat (Sodium lactate);
Berfungsu sebagai Pengatur keasaman, pengemulsi, pengental, peningkat volume, penstabil

d.      Kalium laktat (Potassium lactate);
Berfungsi sebagai pengatur keasaman
e.       Natrium hidrogen malat (Sodium hydrogen malate);
Berfungsi sebagai pengatur keasaman
f.       Natrium malat (Sodium malate);
Berfungsi sebagai pengatur keasaman
g.      Sorbitol
Berfungsi sebagai menjaga kelembapan dalam berbagai makanan manis
Contoh Batasan Humektan
Sorbitol
No
Nama Makanan
Batasan Penggunaan
1
Jeli dan Roti
320 gr/Kg
2
Makanan Ringan
120 gr/Kg
3
Kismis
5 gr/Kg

















Bab III Kesimpulan

A.  Kesimpulan
Pengertian bahan tambahan pangan secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan. Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih mudah dihidangkan, serta mempermudah prepasi bahan pangan.
B.  Saran
Makalah ini membahas tentang Bahan Tambahan Pangan yang merupakan salah satu materi dari Kimia Analisis Terapan , di harapkan setelah membaca makalah ini siswa dapat memahami Bahan Tambahan Pangan Lainnya apa saja yang paling banyak ditambahkan pada bahan pangan tersebut.
C.  Penutup
Kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

D.  Daftar Pustaka







Tidak ada komentar:

Posting Komentar